Tuesday 21 April 2009

Hiduplah pada hari ini

Salah satu kesalahan manusia adalah membebani masa sekarang dengan beban-beban masa depan yang panjang.

Di kala seseorang sedang berangan-angan, pikirannya melintas jauh ke dalam suatu garis yang tiada ujung, dan dengan cepat ia beralih menjadi suatu kecemasan yang selalu merongrong hidupnya.

Mengapa anda biarkan kebimbangan dan kecemasan akan masa depan merajalela dalam sanubari anda ?

Hadapilah hidup hari ini !

Ini lebih baik dan lebih bermanfaat serta lebih memberikan kemaslahatan bagi kehidupan anda.

Saturday 18 April 2009

Jadilah Diri Anda Sendiri

Dahulu aku merasa kagum kepadanya, kata-katanya menarik hatiku, dan pengarahan-pengarahannya membangkitkan kegembiraanku.
Adalah sangat menggembirakan aku, apabila aku dapat berhasil seperti dia. Akan tetapi, aku tidak akan pernah mencoba untuk menyerupai dia atau mengikuti metodanya, sebab menurut perhitunganku, kalau aku mencoba maka aku akan menemui kegagalan karena tabiat-tabiatku lebih mempengaruhi diriku.

Sesungguhnya aku berjalan sesuai dengan ciri-ciri khas diriku, sebagaimana kereta api berjalan di atas relnya, ketika aku keluar dari garis-garisnya, maka aku pun segera berhenti.

Thursday 16 April 2009

Hirup jadi urang sange rt.04/04

Situasi aman terkendali, kitu cenah ceuk intelejen mah...
Di Sange istuning tentrem ayem teu loba picacapekeun, sok sanajan jauh dari keramaian (alah..) tapi lemburna haneuteun pisan kajojo kunu daragang. Beunceuhna naker...pamudana loba.

Di Sange estuning pikabetaheun ( meureun ) , ngan palebah pendalaman tentang agama mah loba ragamna...
rupa-rupa, warna-warni .. emangna gulali..:-)

Di Sange teh sok dedengeeun ku adanna pa.Oting hik.. hik.. hik..

sakitu heula coy caritana, kaburu tunuh... ke aya waktu urang teruskeun...

Saturday 11 April 2009

Cermin

Bayangkan suatu waktu anda pergi ke suatu yayasan yang mengurusi kematian. Bayangkan, anda kemudian membeli satu peti jenazah untuk diri anda sendiri. Setelah itu anda masuk ke dalam peti jenazah tersebut dan minta diantarkan ke kuburan.
Orang-orang mulai berdatangan, menghadiri pemakaman anda. Setelah selesai dikuburkan, kemudian ada beberapa orang yang memberi kata sambutan.
Sambutan yang pertama diberikan oleh keluarga Anda, mungkin bapak, ibu, istri, anak, atau paman Anda. Sambutan kedua diberikan oleh rekan kerja Anda atau teman kuliah.
Sambutan ketiga diberikan oleh teman sepergaulan Anda.
Sambutan keempat diberikan oleh pengurus mesjid atau anggota organisasi tempat Anda berada.

Sekarang, coba bayangkan apa yang inginkan Anda dengar dari orang-orang tersebut di atas tentang diri Anda ? Di mana saat ini Anda tidak punya hak jawab! Anda tidak bisa mengatakan, ''Oh tidak! Saya tidak seperti yang mereka katakan. Tidak!''

Kata sambutan seperti apa yang anda inginkan tentang diri Anda ? Di sinilah, seseorang tidak mungkin berbasa-basi. Semua yang mereka katakan otomatis benar adanya. Benar dalam pengertian itulah kesan mereka tentang diri Anda. Hal ini sama seperti orang-orang terdahulu yang ditulis dalam sejarah. Mereka tidak dapat mengatakan benar atau tidak terhadap apa yang ditulis sejarawax tentang diri mereka.

Sekarang, di saat hari pemakaman Anda, Anda ingin dikenang sebagai apa ? Anda ingin mati sebagai apa ? Jika Anda dapat menjawab pertanyaan ini, maka itulah tujuan hidup Anda.
Itulah misi hidup anda.

Friday 10 April 2009

Hidup anda dibentuk oleh pikiran anda

Kebahagiaan, kesengsaraan, kecemasan dan ketenangan manusia muncul dari dalam dirinya sendiri. Sebenarnya ia sendirilah yang memberi warna pada kehidupanya dengan warna-warna cemerlang atau yang pudar, sebagaimana warna cairan mirip dengan warna wadah yang diisinya.

''Barangsiapa rela maka baginya kerelaan, dan barangsiapa benci maka baginyalah kebencian.''

Sesungguhnya seseorang tidak dapat mengingkari pengaruh yang kuat dari moral/spirit itu, terhadap perseorangan dan masyarakat.
Modal agama yang kokoh dan jalan yang luhur itulah yang lebih berguna dan lebih memungkinkan untuk mencapai kemenangan daripada sesuatu yang lain

Seseorang yang tumbuh kepercayaanya terhadap dirinya tidak akan mundur menghadapi kehidupanya hanya karena kekurangsempurnaan pada badanya atau karena keadaannya yang sengsara. Maka kadang-kadang itu menjadi suatu faktor pendorong yang membangkitkan semangat dan harga dirinya.

Hidup adalah sebuah perniagaan... lambat laun kita akan menghitung untung rugi

© Copyright 2009
Created by : agus abek ®
Sange Bj.manggu